Senin, 15 Juni 2015

Reward Peserta Didik

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Motivasi belajar mempunyai peranan yang penting dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Seorang siswa yang memiliki intelegensia cukup tinggi bisa gagal karena kekurangan motivasi. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat.
Dalam proses pembelajaran tentu ada kegagalan dan keberhasilannya. Kegagalan belajar siswa tidak sepenuhnya berasal dari diri siswa tersebut tetapi bisa juga dari guru yang tidak berhasil dalam memberikan motivasi yang mampu membangkitkan semangat siswa untuk belajar. Keberhasilan belajar siswa tidak lepas dari motivasi siswa yang bersangkutan, oleh karena itu pada dasarnya motivasi berprestasi merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan siswa. Siswa juga akan lebih termotivasi jika dari hasil belajarnya tersebut mendapatkan penghargaan (reward) yang memuaskan dari guru atau pihak pengajar sebagai tanda penghargaan atas hasil belajarnya tersebut.
Guru tentu tidak bisa lepas dari murid, dengan perkembagan teknologi yang pesat kadang-kadang mereka lebih cepat tahu tentang bentuk kehidupan yang jauh disana maupun sekitarnya. Adanya ketergantungan satu sama lain membuat kita perlu menghargai karya orang lain. Apresiasi didunia pendidikan penting adanya dan harus dilakukan untuk memberikan nuansa baru yang bersemangat mencari prestasi demi masa depan.
Permasalahannya adalah bagaimana membujuk siswa atau peserta didik untuk berusaha mengembangkan motivasi belajarnya supaya mendapatkan hasil belajar yang optimal. Motivasi bisa timbul dari dalam maupun dari luar individu.
Dari uraian diatas timbullah suatu kesimpulan bahwa motivasi berprestasi tidak bisa dilihat hanya dari pemberian penghargaan (reward) saja, sehingga diperlukan suatu penelitian agar dapat memberikan solusi yang tepat bagaimana menumbuhkan motivasi yang dapat mendukung tercapainya prestasi belajar yang maksimal (diinginkan).
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijabarkan diatas, maka peneliti mengambil judul “PENGARUH REWARD TERHADAP SISWA”

B.     Rumusan Masalah
1.      Pengertian Penghargaan/Reward
2.      Bagaimana cara guru memberikan penghargaan kepada peserta didik sekolah dasar (SD)
3.      Apa tujuan pemberian Penghargaan/Reward
4.      Apa saja macam macam Penghargaan/Reward
5.      Dimana saja tempat pemberian Penghargaan/Reward tehadap siswa
6.       Mengapa peserta didik penting untuk diberikan Penghargaan/Reward
7.      Apa tujuan, prinsip dan komponen keterampilan yang memberikan penguatan dalam Penghargaan/Reward peserta didik





C.    Tujuan Penelitian
Tulisan ini bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca, khususnya para mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dan untuk mengetahui bagaimana cara guru memberikan penghargaan peserta didik Sekolah Dasar serta mengetahui tingkat perkembangan eserta didik melalui penghargaan ketika belajar.

















BAB II
PEMBAHASAN
C. Tujuan Pemberian Pdenghargaan/Reward
Pemberian hadiah atau reward sangat berarti bagi anak yaitu :
1.      Memberikan semangat baru untuk melakukan kegiatan yang akan diberikan
2.      Menghargai karya orang lain
3.      Membentuk jiwa professional siapa yang kerja akan mendapatkan jasa
4.      Meningkatkan daya saing siswa
5.      Membesarkan hati anak

D. Macam-Macam Penghargaan/Reward
Menurut Sardiman (2002:89), macam-macam reward adalah sebagai berikut:
1)      Pemberian angka atau nilai
2)      Pemberian hadiah
3)      Pemberian pujian
4)      Pemberian penghargaan
Untuk lebih jelas Sardiman menguraikannya sebagai berikut:
1.      Pemberian angka atau nilai
Angka sebagai simbol kegiatan belajar,dalam penelitian ini angka yang dimaksud berupa bonus nilai/tambahan nilai bagi siswa yang mengerjakan tugas dengan baik. Salah satu contohnya adalah pada saat siswa mengerjakan tugas dengan baik, guru memberikan bonus nilai kepada siswa tersebut. Secara tidak langsung hal tersebut dapat memotivasi siswa yang lain untuk mengerjakan tugas juga, supaya mendapat bonus nilai. Selain sebagai motivasi berprestasi bonus nilai secara tidak langsung juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
2.      Pemberian hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi berprestasi. Sebagian siswa merasa senang dan bangga apabila dia diberikan hadiah atas prestasinya yang baik atau nilai yang baik disekolah oleh guru mereka maupun orangtua.
3.      Pemberian pujian
Pemberian pujian disini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivsi berprestasi maka pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri siswa sehingga prestasi belajar siswa ikut meningkat

.                                                                     
4.      Pemberian penghargaan
Semua hal yang dilakukan oleh siswa harus dihargai agar siswa tidak merasa perbuatannya sia-sia. Penghargaan yang bisa diberikan kepada siswa dapat berupa piagam, piala atau sertifikat.

Menurut Edy Siswanto 2 macam reward, yaitu :
6.      Berupa ucapan
Guru dalam menyampaikan ilmunya tidak luput dari kesalahan, demikian juga siswa di kelas. Perlunya guru meminta maaf disetiap akhir pelajaran tentunya membuat murid juga akan merasakan pentingnya ucapan tersebut. Lebih penting lagi untuk diperhatikan adalah penghargaan terhadap setiap tindakan / aktivitas anak. Contohnya : baik, pekerjaanmu bagus, perlu ditingkatkan, seratus untuk anda, coba mari kita kerjakan bersama, hal ini perlu sekali dilakukan baik berupa pujian maupun harapan dan saran.
7.      Berupa tindakan
a)Pemberian poin atau nilai
b)      Menepuk punggung siswa dengan berkata bagus-bagus
c)Membubuhkan tanda tangan
d)     Memberikan secarik tulisan berupa saran dan kritik yang membangun serta harapan
e)      Memberikan pengumuman bagi pemenang disertai tepuk tangan temannya
f)       Memberikan hadiah berupa buku / pensil atau uang dsb

E. Tempat Pemberian Reward
Dalam memberikan hadiah sebaiknya dapat dilakukan di :
1.      Di ruang kelas
Setiap anak melakukan keberhasilan mengerjakan sesuatu harus mendapatkan hadiah / reward dari guru dan temannya. Tepuk tangan, ucapan selamat, bagus, seratus untuk si Pulan, memberikan poin kegiatan / aktivitas pada daftar nilai, dapat meningkatkan semangat dan keberanian serta rasa percaya diri untuk meraih keberhasilan lagi. Tetapi bagi mereka yang kurang beruntung jangan langsung dihakimi, alangkah baiknya mendapat saran dan harapan serta dorongan sehingga tidak mematahkan semangat anak untuk mengerjakan kembali.
2.      Di luar kelas
Dimana saja kita menemui anak yang melakukan keberhasilan kita perlu memberikan hadiah pada saat itu juga. Namun juga bisa kita berikan pada waktu-waktu tertentu seperti : upacara, kenaikan kelas, perpisahan, dll. Alangkah bijaksananya setiap anak melakukan keberhasilan mengerjakan sesuatu mendapatkan hadiah / reward dari guru, walaupun hanya dengan ucapan “bagus”.




F. Pentingnya Penghargaan Untuk Peserta Didik
Imam Ghazali dalam kitab Ihya' Ulum ad-din menulis, "Jika pada seseorang anak menonjol akhlak baik dan perbuatan terpujinya, maka ia patut dimuliakan, digembirakan dan dipuji di depan orang banyak untuk memberikan semangat berakhlak mulia dan berbuat terpuji." Memuliakan anak dan memberi semangat dengan hadiah atau dengan ucapan yang manis sesuai dengan sabda Nabi yang diriwayatkan oleh ath-Thabrani, "Saling memberi hadiahlah agar kalian saling mencintai."

Karakter setiap manusia, terutama anak (peserta didik), pasti lebih menyukai mendapat penghargaan yang sifatnya berwujud maupun tidak berwujud. Dan ia pun akan berusaha keras mendapatkannya. Karena itu, seorang guru hendaknya merespons apa yang disukai seorang anak. Guru harus bisa memberikan hadiah-hadiah tersebut pada kesempatan yang tepat.

Tidak salah bila pujian yang merupakan penghargaan menjadi salah satu bentuk alat pendidikan yang mampu memberikan motivasi belajar bagi siswa. Manakala seorang siswa mendapatkan penghargaan karena dia berprestasi, tentu semangat belajarnya pun akan meningkat, karena keinginan untuk mempertahankan dan menaikkan prestasi belajarnya. Motivasi belajar siswa akan meningkat ketika prestasi dan kerja keras untuk mencapai kesuksesan belajar itu diiringi penghargaan dan apresiasi yang baik.

Karena itu, pemberian penghargaan berupa pujian berperan sangat signifikan dalam upaya peningkatan motivasi belajar demi tercapainya keberhasilan pendidikan. Dan hal itu akan memberikan semangat bagi anak terhadap pekerjaan dan prestasi baik yang telah dilakukannya. Dengan begitu, siswa akan bertambah semangat lagi meningkatkan prestasinya dan termotivasi untuk mempertahankannya.

Dalam proses pembelajaran, seorang guru penting memberikan penghargaan kepada peserta didik, karena dengan penghargaan akan memberikan penguatan atas tingkah laku positif peserta didik. Dan akan mendorong dirinya untuk mengambil inisiatif serta bersemangat dalam belajar. Untuk itu menerapkan keterampilan memberikan penguatan secara sistematis berdasarkan cara dan prinsip yang tepat akan meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

G. Tujuan, Prinsip, dan Komponen Keterampilan Memberi Penguatan Peserta Didik
Keterampilan memberi penguatan adalah respon yang positif terhadap tingkah laku peserta didik yang memungkinkan terulangnya kembali tingkah laku tersebut.
1.      Tujuan
Memberi penguatan terhadap tingkah laku positif peserta didik selama proses pembelajaran bertujuan:
a.       Meningkatkan perhatian peserta didik.
b.      Memudahkan peserta didik selama proses pembelajaran.
c.       Membangkitkan dan memelihara motivasi.
d.      Mengendalikan dan mengubah tingkah laku belajar yang negatif kearah tingkah laku belajar yang produktif.
e.       Mengatur dan mengembangkan diri sendiri dalam mengajar.
f.       Mengarahkan cara berpikir tingkat tinggi.

2.      Prinsip Penggunaan Keterampilan Memberi Penguatan
a.       Kehangatan dan Keantusiasan
Dalam memberikan penguatan hendaknya menunjukkan kehangatan dan keantusiasan secara efektif baik suara, mimik maupun gerakan badan.
b.      Makna
Bila guru mengatakan kepada seorang peserta didik, "karangan anda sangat baik", padahal karangan tersebut bukan hasil karyanya, maka penguatan yang diberikan tidak bermakna bagi peserta didik.Sebaiknya kepada peserta didik itu guru mengatakan, " karangan akan lebih baik jika anda berusaha sendiri". Dengan cara ini penguatan yang diberikan wajar dan bermakna bagi peserta didik yang bersangkuatan.
c.       Hindakan Pemberian Respon Yang Negatif;
Respon negatif seperti komentar yang bernada menghina, ejekan kata-kata kasar, sindirian dan sebagainya, perlu dihindari karena akan mematahkan semangat peserta didik dalam mengembangkan dirinya.

3.      Komponen Keterampilan Memberi Penguatan
a.       Penguatan verbal, seperti: bagus, benar, tepat; pekerjaan anda baik sekali, saya gembira dengan hasil pekerjaan anda dan sebagainya.
b.      Penguatan dengan mimik dan gerakan badan, seperti: senyuman, anggukan, acungan jempol, tepuk tangan. Hal ini dapat diikuti dengan penguatan verbal.
c.       Penguatan dengan cara mendekati, seperti: berdiri di samping peserta didik, berjalan menuju kearah peserta didik, duduk dekat peserta didik/kelompok dan sebaginya. Hal ini dapat dibarengi dengan penguatan verbal.
d.      Penguatan dengan sentuhan.
Guru dapat menyatakan persetujuan dan penghargaan terhadap peserta didik atas usaha dan penampilannya dengan cara menepuk pundak, menjabat tangan atau mengangkat tangan peserta didik yang berprestasi di kelas. Penggunaan penguatan ini harus bijaksanan artinya dipertimbangakan umur, jenis kelamin dan latar kebudayaan setempat (umpamnnya mengelus-elus rambut ).
e.       Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan
Kegiatan atau tugas yang menyenangkan dapat dipakai sebagai penguatan.Misal: peserta didik yang dapat menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu dan baik dapat diberi tugas untuk membantu temannya yang kesulitan dan sebagainya.
f.       Penguatan berupa simbol atau benda seperti: komentar tertulis pada buku peserta didik, kartu bergambar, bintang, lencana dan lainnya asal tidak terlalu mahal tapi bermakna simbolis.


Dirgantara Wicaksono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar