Senin, 15 Juni 2015

Pendidikan Anak Berbakat

PENDIDIKAN  ANAK BERBAKAT

Pengembangan tenaga kependidikan untuk siswa berbakat

A.    Isu-isu dalam pendidikan anak berbakat
Sistem pendidikan yang ada di Indonesia jauh dari keunggulan. Banyak anak yang berintelegensi unggul tidak terperhatikan. Kebutuhan anak berbakat dan pemberian perhatian terhadap kemampuan yang mereka miliki menjadi beban masyarakat karena mengabaikan kebutuhan psikologis dan sosial anak berbakat. Akhirnya karena tidak adanya perhatian, anak berbakat menjadi merasa frustasi dan mengalami gangguan psikologis
B.     Harapan dan Tantangan Anak Barbakat
  1. Usia masuk sekolah
Di sekolah disiapkan berbagai macam program pengajaran bagi anak berbakat, namun walaupun demikian orang tua tetap memegang peran utama dalam mendidik anaknya terutama usia sebelum masuk sekolah.
Pada tingkat SD, anak yang ditemukan pada waktu tertentu dikumpulkan beberapa lamanya di suatu kelas khusus dan diberi kesempatan menerima pelajaran dari guru yang pandai mengajar. Di SLTA pemanduan bakat dapat dilakukan selama siswa duduk di kelas satu. Di kelas dua sekali-kali dapat dikumpulkan di kelas khusus yang ada di ibukota propinsi untuk menerima pelajaran dari orang yang menguasai ilmu sebagai peneliti. Di kelas tiga yang terbaik diantaranya kemudian dapat dipindahkan ke sekolah khusus.
Jika pemanduan bakat telah lama dilakukan, maka sekolah khusus dapat menampung siswa berbakat sejak kelas satu SMA. Sekolah yang bertempat di ibukota propinsi, perlu dilengkapi dengan kampus yang nyaman, staf pengajar, staf bimbingan dan penyuluhan yang layak. Jadi usia masuk sekolah bagi anak berbakat adalah usia 3 tahun 10 bulan atau 4 tahun atau Pendidikan Anak Usia Dini.
  1. Kualifikasi Guru
Guru untuk anak berbakat harus cukup peka dan tanggap terhadap kebutuhan anak didiknya serta mampu dan mau memenuhi kebutuhan itu. Ciri khas yang diharapkan ada pada guru anak berbakat :
a.       mempunyai kualifikasi sebagai guru professional
b.      dapat bekerja secara maniri
c.       mempunyai kemampuan cukup untuk oto kritik
d.      tahan dan cukup tanggap terhadap kritik
e.       penuh inisiatif
f.        kreatif dan inovatif
g.      memiliki kemapuan verbal dan numerik yang tinggi
h.      memiliki minat yang luas variasinya
i.        mempunyai kegemaran membaca dan belajar
j.         memiliki pengetahuan yang luas mengenai berbagai perkembangan IPTEK
k.      mempunyai kemampuan tinggi untuk melakukan analisis mengenai kejadian sosial ekonomik
l.        tidak bersikap dogmatik dan demokratik
m.    memiliki dorongan ingin tahu yangbesar dan suka bereksperimen
n.      mudah bergaul dan mampu memahami dengan cepat tingkah laku orang lain
Karakteristik dan sifat positif yang harus dimiliki oleh orang yang mendidik anak berbakat :
a.       guru, pendidik dan pembimbing harus memandang dan memperlakukan anak dengan segala perasaan, pikiran dan tindakan yang dimilikinya serta menganggapnya sebagai dunia yang terikat padanya.
b.      memotivasi anak agar terus menerus bekerja dan meneliti.
c.       membantu mengembangkan bakat dan memberikan penghargaan.
d.      menjadi teladan yang baik dan contoh ideal dalam memberi perhatian, kerjasama, dan partisipasi aktif agar anak dapat mempelajari pola prilaku dari gurunya
Prosedur seleksi guru anak berbakat dapat digunakan prosedur yang lazim, yaitu :
a.       penentuan atribut yang akan dipertimbangkan atau diukur.
b.      pemilihan pengembangan alat seleksi yang sesuai dengan atribut yang akan diungkap atau diukur.
c.       pelaksanaan pengambilan data.
d.      analisis data dan penyusunan alternatif keputusan.
e.       pengambilan keputusan

Ide Inovatif anak berbakat
pemahaman yang memadai mengenai anak berbakat akan mendukung keberhasilan layanan pendidikan bagi anak-anak tersebut. Pengertian anak berbakat dalam perkembangannya telah mengalami perubahan dari pengertian yang berdasarkan pada pendekatan faktor tunggal (berdasarkan IQ) ke pendekatan yang bersifat multi dimensional (faktor jamak). Faktor tunggal menggunakan kriteria keberbakatan berdasarkan inteligensia yang tinggi, sedangkan faktor jamak menggunakan kriteria keberbakatan tidak semata-mata ditentukan oleh faktor inteligensia, tetapi juga hasil perpaduan atau hasil interaksi dengan lingkungan.
dalam memandang tentang karakteristik anak berbakat yangtidak hanya ditinjau dari keberbakatan akademik, tetapi ditinjau pula dalamkeberbakatan sosial, emosional, penampilan dan pemeliharaan kesehatan. Anakberbakat pada umumnya memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan anak-anak normal sehingga mereka membutuhkan program dan layanan pendidikansecara khusus dengan melalui adaptasi pendidikan bagi anak-anak berbakat tersebut.
Dalam menentukan jenis layanan bagi anak berbakat perlu memperhatikan beberapa komponen berikut. Komponen persiapan penentuan jenis layanan, seperti Mengidentifikasi anak berbakat merupakan hal yang tidak mudah karena banyak anak berbakat yang tidak menampakkan keberbakatannya dan tidak dipupuk. Untuk mengidentifikasi anak berbakatAnda perlu menentukan alasan atau sebab mencari mereka sehingga dapat menentukan alat identifikasi yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. Tujuan pendidikan anak berbakat adalah agar mereka menguasai sistem konseptual yang penting sesuai dengan kemampuannya, memiliki keterampilan yang menjadikannya mandiri dan kreatif, serta mengembangkan kesenangan dan kegairahan belajar untuk berprestasi. Selanjutnya, komponen alternatif implementasi layanan meliputi ciri khas layanan, strategi pembelajaran dan evaluasi. Hal-hal yang diperhatikan dalam ciri khas layanan adalah adaptasi lingkungan belajar, seperti usaha pengorganisasian tempat belajar (sekolah unggulan, kelas khusus, guru konsultan, ruang sumber). Selain itu, ada adaptasi program, seperti usaha pengayaan, percepatan, pencanggihan, dan pembaruan program, serta modifikasi kurikulum (kurikulum plus dan berdiferensiasi). Berkaitan dengan strategi pembelajaran bahwa strategi pembelajaran yang dipilih harus dapat mengembangkan kemampuan intelektual dan non intelektual serta dapat mendorong cara belajar anak berbakat. Oleh karena itu, anak berbakat membutuhkan model layanan khusus, seperti bidang kognitif afektif, moral, nilai, kreativitas, dan bidang-bidang khusus. Evaluasi pembelajaran anak berbakat menekankan pada pengukuran dengan acuan kriteria dan pengukuran acuan norma.

 Ali Imran. 2001. Anak Berbakat: Bagaimana Cara Mengetahui dan Membinanya. Jakarta : Gema Insani
Andi Hakim Nasution, dkk. 1982. Anak-anak Berbakat : Pembinaan dan Pendidikannya. Jakarta : CV. Rajawali
Conny R. S dan Djeniah. A. 2002. Petunjuk Layanan dan Pembinaan Kecerdasan Anak. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
faddila rahma 04.24

Tugas dan TanggungJawab Guru SD

BAB I
Pendahuluan

1.1                        LatarBelakang
Guru merupakan elemen kunci dalam sistem pendidikan, khususnya di sekolah. Semua komponen lain, mulai dari kurikulum, sarana-prasarana, biaya, dan sebagainya tidak akan banyak berarti apabila esensi pembelajaran yaitu interaksi guru dengan peserta didik tidak berkualitas. Semua komponen lain, terutama kurikulum akan “hidup” apabila dilaksankan olehguru. Begitu pentingnya peran guru dalam mentranformasikan input-input pendidikan, sehingga sekolah tidak akan ada perubahan atau peningkatan kualitas tanpa adanyaperubahan dan peningkatan kualitas guru.
Sebagai pengajar atau pendidik guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam setiap upaya pendidikan. Kinerja guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, merupakan faktor utama dalam pencapaian tujuan pengajaran, keterampilan penguasaan proses pembelajaran ini sangat erat kaitannya dengan tugas dan tanggung jawab guru sebagai pengajar dan pendidik. Adanya peningkatan dalam mutu pendidikan tidak terlepas dari peran guru sebagai unsurutama dalam keseluruhan proses pendidikan. Guru mempunyai tuas untuk membimbing,mengarahkan dan juga menjadi teladan yang baik bagipara peserta didiknya maka dari itu, dengansetumpuk tugas serta tanggung jawab yang di embannya guru mampu menunjukkan bahwa iamampu menghasilkan kinerja yang baik demiterciptanya pendidikan yang bermutu.
Guru benar-benar di tuntut untuk memiliki kinerja yang tinggi.Dengan kinerja tinggi maka tingkat sumber daya manusia di Indonesia akan mulai sedikit demi sedikit meningkat terutama para generasi muda di Indonesia. Sehingga terciptalah bangsa yang cerdas dan mampu menghadapi tantangan-tantangan di masa yang akan datang. Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, keberhasilan pendidikan sebagian besarditentukan oleh kinerja guru dalam dunia pendidikan. Disamping sekolah sebagai lembaga pendidikan bertugas untuk mencerdaskan bangsatetapi juga sekolah menghadapi beban berat yakni menjaga keberlangsungan sekolah tidak hanya untuk bertahan dari persaingan tetapi jugamengembangkan sekolah.

1.2                 RumusanMasalah
1.2.1             Apatugaspokokdantanggungjawabseorang guru SD?
1.2.2             Bagaimanacaraprofesionalisasidankompetensi guru SD dapat
tercapai ?





BAB II

Pembahasan

2.1 Tugasdantanggungjawab guru SD

Seorang guru baru dikatakan sempurna jika fungsinya sebagai pendidik dan juga berfungsi sebagai pembimbing. Dalam hal ini pembimbing yang memiliki sarana dan serangkaian usaha dalam memajukan pendidikan. Seorang guru menjadi pendidik yang sekaligus sebagai seorang pembimbing.
            Secaraumumtugasseorang guru sebagaiberikut :
·                     Guru sebagai pengajar,
·                     Guru sebagai pembimbing,
·                     Guru sebagai administrator,
·                     Menyelenggarakan kebudayaan terhadap anak didik berupa kepandaian, kecakapan, dan pengalaman-pengalaman,
·                     Sebagai perantara dalam belajar. Artinya dalam proses belajar guru hanya sebagai perantara/medium, anak harus berusaha sendiri mendapatkan suatu pengertian/insight, sehingga timbul perubahan dalam pengetahuan, tingkah laku dan sikap,
·                     Merencanakan Pembelajaran,
·                     Melaksanakan Pembelajaran,
·                     Menilai hasil pembelajaran,
·                     Melatih peserta didik,
·                     Melakukanpenelitian.
Jadi tugas guru yang dimaksud adalah tugas yang terikat oleh dinas maupun di luar dinas, dan dalam bentuk pengabdian. Sehingga keberadaan guru merupakan faktor yang tidak mungkin digantikan oleh komponen mana pun dalam kehidupan bangsa sejak dahulu, karena keberadaan guru bagi suatu bangsa amatlah penting, apalagi bagi suatu bangsa yang sedang membangun, terlebih-lebih bagi keberlangsungan hidup bangsa di tengah-tengah lintasan perjalanan zaman dengan teknologi yang semakin canggih dan segala perubahan serta pergeseran nilai yang cenderung memberi nuansa kepada kehidupan yang menuntut ilmu dan seni dalam kadar dinamik untuk dapat mengadaptasikan diri.
            Tanggungjawab gurusebagaiberikut :
·                     Tanggungjawab guru yang terpenting adalah merencanakan dan menuntut murid-murid melakukan kegiatan-kegiatan belajar guru mencapai           pertumbuhan   dan perkembangan yang diinginkan.
·                     Melakukan pembinaan terhadap diri siswa (kepribadian, watak dan             jasmaniah). Memompakan pengetahuan kepada murid kiranya bukan     pekerjaan yang sulit.
·                     Memberikan bimbingan kepada murid. Bimbingan kepada murid agar         mereka mampu mengenal dirinya sendiri, memecahkan masalahnya       sendiri, mampu menghadapi kenyataan dan memiliki stamina emosional             yang baik, sangat diperlukan.
·                     Menghayati, mengamalkan, dan mengamankan Pancasila
·                     Turut serta membantu terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa dan         perdamaian dunia. Guru bertanggungjawab untuk mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik. Pengertian yang baik adalah antara lain memiliki rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa.
Tanggungjawab meningkatkan peranan profesional guru. Bertitik tolak dari tanggungjawab guru yang telah dikemukakan di atas maka dengan demikian guru sangat perlu meningkatkan peranan dan kemampuan profesionalnya. Tanpa adanya kecakapan yang maksimal yang dimiliki oleh guru maka kiranya sulit bagi guru tersebut mengemban dan melaksanakan tanggungjawabnya dengan cara yang sebaik-baiknya.

2.2 Profesionalisasidankompetensiguru SD

Semua orang yakin bahwa guru memiliki ikut serta yang sangat besar terhadap keberhasilanpembelajaran di sekolah. Guru sangatberperandalammembantuperkembanganpesertadidikuntukmewujudkantujuanhidupnyasecara optimal. Keyakinanitumunculkarenamanusiaadalahmakhluklemah, yang dalamperkembangannyasenantiasamembutuhkan orang lain, sejaklahir, bahkanpadasaatmeninggal.Semuaitumenujukkanbahwasetiap orang membutuhkan orang laindalamperkembangannya. Untukmengungkapdanmenemukakanlangkah-langkah yang harusdilewatiolehseorang guru dalamrangkameningkatkanmutu.



Dalamhalini guru haruskreatif, profesional, danmenyenangkandenganmemposisikandirisebagaiberikut:
·                     orang tua yang penuhkasihsaying padapesertadidiknya,
·                     teman, tempatmengadu, danmengutarakanperasaanbagipeserta        didik,
·                     fasilitator yang selalusiapmemberikankemudahan, melayani                          pesertadidiksesuaidenganminat, kemampuan, danbakatnya,
·                     memberikansumbanganpemikirankepada orang tuauntukdapat                                 mengetahuipermasalahan yang dihadapianakdanmembantu                          pemecahannya,
·                     memupuk rasa percayadiri, beranibertanggungjawab.
Guru harusmempunyaiperencanaan yang matang, strategipembelajaran, pendekatan-pendekatan, metodepembelajaran, danevaluasi yang akanmengakomodirkompetensikognitif, afektif, danpsikomotorpesertadidikmenujukearahpembelajaran yang bermaknaserta guru harussiapuntukberubahdarimetode yang konvensionalkepadametodepembelajaran yang terkinidenganmengikutiperubahanzamandanglobalisasi. Proses penilaianuntukmengetahuitingkatpenguasaanpesertadidikdilakukandenganpenilaian proses danasesmen. Hal inimemungkinkanpesertadidikdiidentifikasisecaramenyeluruhmengenaipenguasaanmateripelajaran, perbedaanpenguasaanmasing-masingpesertadidik.Dan padatingkat yang lebihlanjutpesertadidikdapatmenilaidirimerekasendiri.          Guru harusmenyiapkandanmemperhatikanpenguasaansiswaberdasarkanhasilkerja yang dibuat oleh peserta didik,serta memberikan catatan-catatankecilsebagaipenandatingkatpenguasaansiswa.Pembelajarandi SD belum menerapkan teori Piaget, Bruner dan Vygotsky. Guru cenderung membahas materi pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah yang diselingi dengan tanya jawab dan jarang sekali menggunakan media pembelajaran. Ini berarti proses pembelajaran bersifat abstrak dan tidak sesuai dengan pertumbuhan berfikir anak yang bersifat kongkrit sehingga sangat sulit bagi anak untuk dapat mengerti, memahami dan pengaplikasikan materi pelajaran dalam kehidupan anak di luar sekolah. Hal ini menjadi penting untuk dilakukan oleh seorang guru, agar mengetahui dan dapat menciptakan pembelajaran yang mengesankan, kreatif dan menyenangkan bagi peserta didik, sehingga tujuan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik, efisien, dan efektif.
Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Kompetensi pedagogik menunjuk pada kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi kepribadian menunjuk pada kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Kompetensi profesional menunjuk pada kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Kompetensi sosial menunjuk kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.Tampaknya, Kendati syarat kualifikasi pendidikan terpenuhi, tak berarti dengan sendirinya seseorang bisa bekerja profesional, sebab juga harus ada cukup bukti bahwa dia memiliki keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu. Karena itu, belakangan ditetapkan bahwa sertifikasi pendidik merupakan pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional.
2.3 Pentingnya Kompetensi Profesionalisasi Guru
Tegal, CyberNews. "Dengan berbagai cara, melalui subsidi-subsidi dana pendidikan, berbagai pelatihan bahkan bergulirnya ide tentang program sertifikasi untuk para guru merupakan bentuk kepedulian pemangku kebijakan negeri ini demi terwujudnya kompetensi profesionalisasi dan kesesuaian kesejahteraan bagi para guru."
Guru merupakan pekerjaan profesi, karenanya seorang guru harus profesional. Menyandang gelar professional merupakan kebanggaan tersendiri bagi para guru.Sementara profesional sendiri harus selalu di ikuti dengan konsekuensi yang sangat tinggi, semangat mendidik yang tak pernah padam, kompetensi yang terus berkembang mengikuti perkembangan teknologi.
Selain kompetensi personal dan kompetensi sosial yang selalu harus melekat pada keseharian guru, satu kompetensi tertinggi yang mengarah pada keistimewaan guru adalah kompetensi profesi. Dalam hubungannya dengan tenaga profesional kependidikan, tentunya kompetensi menunjuk pada performance atau perbuatan yang bersifat rasional sesuai dengan alur profesinya dan memenuhi spesifikasi tertentu di dalam pelaksanaan tugas-tugas kependidikan.
Berbicara tentang profesionalisme guru, tidak lain menyoroti tentang keahlian khusus yang dimiliki seorang guru, yang diperoleh baik melalui pendikan, pelatihan atau pengalaman-pengalaman study banding yang pernah didapatkan. Keahlian yang dimiliki ini bukan sekedar menjadi milik pribadi, namun untuk dikembangkan dan dipraktekkan dalam memberi layanan kepada siswa.
2.3.1 KompetensiPedagogik
1.                  Menguasaikarakteristik peseta didikdariaspekfisik, moral, emosional, social, kulturaldanintelektual.
2.                  Menguasaiteoribelajardanprinsip-prinsippembelajaran yang mendidik.
3.                  Mengembangkankurikulum yang terkaitdenganmatapelajaran/bidangpengembangan yang diampu.
4.                  Menyelenggarakanpembelajaran yang mendidik
5.                  Memanfaatkanteknologiinformasidankomunikasiuntukkepentinganpembelajaran.
6.                  Memfasilitasipengembanganpotensipesertadidikuntukmengaktulisasikanberbagaipotensi yang dimiliki.
7.                  Berkomunikasisecaraefektif, empatikdansantundenganpesertadidik.
8.                  Menyelenggarakanpenilaiandanevaluasiprosesdanhasilbelajar.
9.                  Memanfaatkanhasilpenilaiandanevaluasiuntukkepentinganpembelajaran.
10.              Melakukantindakanreflektifuntukpeningkatankualitaspembelajaran


2.3.2 KompetensiProfesional

1.      Menguasaimateri, struktur, konsep, danpola piker keilmuan yang mendukungmatapelajaran.
2.      Menguasaistandarkompetensidankompetensidasarmatapelajaran/bidangpengembangan.
3.      Mengembangkanmateripembelajaransecarakreatif.
4.      Mengembangkankeprofesionalansecaraberkelanjutandenganmelakukantindakanreflektif.
5.      Memanfaatkanteknologiinformasidankomunikasiuntukberkomunikasidanmengembangkandiri.
















DAFTAR PUSTAKA
Slamet Priyanto, S.Pd, Pentingnya Kompetensi Profesionalisasi Guru , 30-09-2011, 2013, www.suaramerdeka.com
SofanAmri, S.Pd, Peningkatanmutupendidikansekolahdasardanmenengah, 2013, PT. prestasipustakaraya.

nuphitaikmal, TugasdanTanggungJawab Guru, 4 Mei 2013, 2013,







Dirgantara Wicaksono