PENDIDIKAN SEJARAH
1. Pengertian Sejarah
Istilah sejarah
berasal dari bahasa Arab, yaitu “syajaratun” yang artinya “pohon kayu”.
Pengertian pohon kayu disini menunjukan adanya suatu kejadian, perkembangan
atau pertumbuhan tentang suatu hal atau peristiwa dalam suatu kesinambungan.
Dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah peristiwa atau kejadian-kejadian yang
terjadi dimasa lampau.
Para ahli
sejarah pada umumnya sepakat untuk membagi kedudukan dan peranan sejarah yang
terbagi atas tiga hal, yaitu :
1.
Sejarah sebagai peristiwa, yaitu kejadian, kenyataan,
aktualitas yang sebenarnya telah terjadi atau berlangsung pada masa lalu.
2.
Sejarah sebagai cerita, yaitu cerita berupa narasi yang disusun berdasarkan pendapat
seseorang, memori, kesan atau tafsiran manusia terhadap suatu peristiwa yang
terjadi pada masa lampau.
3.
Sejarah sebagai ilmu, yaitu suatu susunan pengetahuan tentang peristiwa dan cerita
yang terjadi di dalam masyarakat manusia pada masa lalu yang disusun secara
sistematis dan menggunakan metode yang didasarkan atas asas-asas, prosedur dan
metode serta teknik ilmiah yang diakui oleh para pakar sejarah.
2. Fungsi Pendidikan Sejarah
Secara rinci dan sistematis, menurut Notosusanto mengidentifikasi
terdapat ada empat jenis kegunaan sejarah, yaitu :
1.
Fungsi Edukatif, artinya bahwa sejarah membawa dan mengajarkan
kebijaksanaan ataupun kearifan-kearifan.
2.
Fungsi Inspiratif, artinya dengan mempelajari sejarah dapat
memberikan inspirasi atau ilham.
3.
Fungsi Instruktif, artinya bahwa dengan belajar sejarah dapat
menjadi bereran dalam proses pembelajaran pada salah satu kejuruan atau
keterampilan tertentu.
4.
Fungsi Rekreasi, artinya dengan belajar sejarah itu dapat
memberikan rasa kesenangan maupuan keindahan.
3. Pembagian Sejarah Secara Tematik
Dilihat dari
ruang lingkupnya terutama pembagian sejarah secara tematik, sejarah yang
memiliki cakupan yang sangat luas. Menurut Sjamsuddin (1996:203-221) dan Burke
(2000:444) mengelompokannya dalambelasan jenis sejarah, yaitu :
1.
Sejarah Sosial
2.
Sejarah Ekonomi
3.
Sejarah Kebudayaan
4.
Sejarah Demografi
5.
Sejarah Politik
6.
Sejarah Kebudayaan Rakyat
7.
Sejarah Intelektual
8.
Sejarah Keluarga
9.
Sejarah Etnis
10. Sejarah
Psikologi dan Psikologi Histori
11. Sejarah
Pendidikan
12. Sejarah
Medis
4. Tujuan Pendidikan Sejarah
a.
Mengetahui kepentingan sesuatu peristiwa
b.
Mengetahui sebab dan akibat sesuatu peristiwa
c.
Memberi semangat agar berusaha bersungguh-sungguh untuk mengulangi
keagungan negara seperti pada Zaman Kegemilangan Melayu Melaka
d.
Sentiasa beringat dan berwaspada supaya sesuatu peristiwa yang tidak
diingini tidak akan berulang
e.
Memupuk semangat patriotisme iaitu perasaan cintakan tanah air
f.
Membantu membuat ramalan pada masa hadapan iaitu tentang sesuatu
peristiwa
g.
Semangat cinta yang menebal dan sanggup berkorban untuk mempertahankan
negara
5. Komponen-komponen Pendidikan Sejarah
a.
Peristiwa sejarah
Sebagai kejadian, peristiwa sejarah memiliki sifat
lengkap dan obyektif. Oleh karena telah terjadi, maka peristiwa sejarah sudah
tidak ada lagi atau hilang ditelan masa. Siapapun tidak akan pernah mengalami
peristiwa tersebut di lain waktu maupun di lain tempat.
b.
Sejarawan
Sejarawan adalah seseorang yang berusaha
untuk menyusun kembali peristiwa sejarah. Berbeda dengan ahli ilmu-ilmu alam
yang dapat membawa obyek penelitian ke laboratorium, sejarawan tidak dapat
membawa atau menghadirkan “peristiwa sejarah” yang telah hilang. Oleh karena
peristiwanya sudah tidak ada, maka penyusunan dilakukan dengan berdasar pada
fakta-fakta yang berhasil ditemukan. Tentu tidak mungkin seorang sejarawan
mampu menemukan seluruh fakta. Dengan kata lain, fakta yang ditemukan hanya
sebagian dari peristiwa sejarah.
c. Historiografi
Historiografi merupakan hasil kerja sejarawan
dalam usaha menyusun kembali peristiwa sejarah atau istilah teknisnya
rekonstruksi sejarah. Rekonstruksi dapat berupa gambaran tentang peristiwa
sejarah atau deskriptif-narrative maupun penjelasan tentang peristiwa sejarah
atau deskriptif-analitis. Rekonstruksi yang deskriptif-narrative berusaha
menjawab pertanyaan tentang apa, siapa, di mana dan bagaimana sebuah peristiwa
sejarah terjadi. Di lain pihak deskriptif-analitis terutama memfokuskan diri
untuk menjawab pertanyaan tentang mengapa suatu peristiwa sejarah dapat
terjadi.
Tgl 17 Mei 2015
Digantara Wicaksono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar