KERAGAMAN INDIVIDU
(Individual
Differences)
A.
Perbedaan
Individu
Anak berbeda
antara yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan individu seorang anak terjadi
pada setiap aspek perkembangan anak itu. Seperti aspek perkembangan fisik,
dilihat dari perbedaan bentuk, berat, dan tinggi badan atau diidentifikasi dari
segi kesehatan anak. Aspek intelektual, sejalan dengan tahapan usia, kemampuan
anak pun meningkat. Aspek moral, menurut piaget, moralitas berkembang pada 2
tahapp utama yaitu, moralitas dan moralitas kerjasama sedangkan Kohlberg ada 3
tingkatan alas an moral, yaitu pra-conventional morality, convensional morality
dan post-convensional morality. Sedangkan aspek kemampuan, dalam berkomunikasi,
bersosialisasi atau perbedaan kognitif.
B.
Labeling
Setiap anak
memiliki sekumpulan talenta, kemampuan, dan keterbatasan yang khas. Sebagai
contoh mereka mungkin memiliki kemampuan dan talenta yang khusus, disabilitas
belajar, gangguan komunikasi, gangguan emosional atau perilaku, disabilitas
intelektual, disabilitas fisik, penglihatan atau kesulitan mendengar, autisme,
cedera otak traumatik, atau kombinasi tertentu dari suatu keadaan. Disability
adalah ketidakmampuan untuk melakukan sesuatu yang spesifik, misalnya melihat
atau berjalan sedangkan handicap (kecacatan) adalah keadaan yang kurang
menguntungkan dalam situasi-situasi tertentu.
C.
Hekekat
Perbedaan Individu
1.
Perbedaan
Inteligency (Kecerdasan)
Bentuk nyata perbedaan
anak adalah dengan memeriksa hasil pencapaian dalam tes standar. Contohnya,
murid dalam posisi puncak di suatu kelompok biasanya mampu belajar dengan
cepat. Sementara dalam posisi rendah di dalam kelas biasanya merupakan
pelajaran yang lambat. Posisi tengah-tengah, sekitar 50% memiliki kemampuan
yang merata dalam pencapaian. Intelegasi dapat diukur melalui tes individu dan
kelompok.
Anak-anak berbeda dalam
tingkat kecerdasannya, dapat juga diukur dengan menggunakan tes IQ. Namun,
validitas tes IQ merupakan subjek yang masih diperdebatkan secara terus-menerus
dan adanya ktitikan.
2.
Perbedaan
Gaya Pembelajaran
Menurut Woolfolk (2008)
cara seseorang mendekati learning dan studying adalah learning style. Learning
style adalah cara khas seseorang dalam mendekati learning dan studying
sedangkan preferensi pembelajaran adalah preferensi individual untuk cara
pembelajaran dan lingkungan tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa
belajar dalam setting dan cara yang mereka lebih sukai, tetapi kebanyakan
penelitian tidak menunjukkan adanya manfaat.
3.
Perbedaan
Kepribadian dan Temperamen
Kepribadian merujuk
pada pemikiran, emosi, dan perilaku tersendiri yang menggambarkan cara individu
beradaptasi dengan dunia sedangkan temperamen merujuk pada gaya perlakuan dan
cara khas seseorang dalam memberikan respon.
D.
Dampak
Perbedaan Terhadap Pembelajaran
Perbedaannya
dalam tingkat kinerja, kecepatan belajar dan gaya belaja, kesukuan, budaya,
kelas sosial, bahasa dalam keluarga, dan jender. Beberapa menderita cacat dan
beberapa berbakat dalam satu bidang atau lebih. Perbedaan itu dapat mempunyai
implikasi penting bagi pengajaran, kurikulum dan kebijakan serta praktek
sekolah. Perbedaan-perbedaan diatas akan mempengaruhi proses pengajaran dan
pembelajaran di sekolah.
E.
Pendidikan
Multikultural
Bank (Slavin, 2008)
mendefinisikan pendidikan multikultural adalah gagasan yang menyebutkan bahwa
semua siswa, tanpa peduli dari kelompok maupun, seperti kelompok yang terkait
jender, suku bangsa, ras, budaya, kelas sosial, agama, atau pengecualian,
seharusnya mengalami kesetaraan pendidikan disekolah. Ada lima dimensi utama
pendidikan multicultural : intelegensi isi, konstruksi pengetahuan, pengurangan
prasangka, pedagogi keadilan dan budaya sekolah yang memperdayakan.
Tgl 19 Mei 2015
Dirgantara Wicaksono
Wynn Casino, LLC. Profile | DrmCD
BalasHapusWynn Casino, LLC. 천안 출장안마 Hotel 파주 출장샵 is 당진 출장안마 a Hotel and Resort, in Las Vegas, Nevada. 제주도 출장샵 The hotel is located on the west end of the Las Vegas Strip and is located on 의왕 출장마사지