Selasa, 26 Mei 2015

Model Pembelajaran Threaded


MODEL PEMBELAJARAN THREADED

A.    Pengertian Model Pembelajaran Threaded
Ketrampilan berpikir (thinking skills), ketrampilan sosial (social skills), ketrampilan belajar, grafis organizer, teknologi, dan kecerdasan ganda (multiple intelligence skills) yang terdapat dalam semua disiplin ilmu dapat dilakukan dengan pendekatan untaian. Model pembelajaran Threaded adalah pendekatan pengembangan kemampuan belajar berkelanjutan tentang kemampuan yang sangat mendasar melalui beberapa mata pelajaran. Kemampuan tersebut yaitu kemampuan dasar yang meliputi: keterampilan berpikir (thingking skill), keterampilan sosial (social skill), keterampilan studi (study skill), pengorganisasi grafis, teknologi, dan kecerdasan majemuk (multiple intelligent) yang kesemuannya disebut dengan metacurriculum melalui semua mata pelajaran.
Artinya model ini adalah model integrasi yang diorientasikan pada metacurriculum yang sangat penting dan berkaitan yang ada pada semua mata pelajaran. Materi kurikulum dari berbagai mata pelajaran terfokus untuk mengembangkan salah satu kemampuan tersebut. Atau satu kemampuan meta kurikulum pembentukannya melalui sejumlah mata pelajaran.
Dalam pelaksanaannya, tim dalam satu kelas atau antar kelas menentukan skill apa yang mau dikembangkan. Kemudian, kemampuan tersebut dimasukkan ke dalam konten sejumlah mata pelajaran yang ada, yang relevan dengan pembentukan skill tersebut. Dengan kata lain, kemampuan-kemampuan ini intinya disusupkan ke dalam isi kurikulm standar. Model organisai ini cocok digunakan apabila kemampuan dasar menjadi prioritas pendiidkan, bukan sekedar penguasaan materi belaka.
Gambar Model threaded
Contoh penerapan model threaded pada materi kelas IV SD semester 1  :
·         IPA
Mendeskripsikan hubungan antara SDA dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat
·         IPS
Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
·         MATEMATIKA
Menyatakan kesimpulan berdasarkan data tabel atau grafik.
·         BAHASA INDONESIA
Menggali informasi dari teks wawancara tentang jenis-jenis pekerjaan, serta kegiatan ekonomi dan koperasi dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.








Untaian kurikulum ketrampilan berpikir (Treaded)
1.      Untaian Keterampilan Berpikir Kritis
Untaian penunjukan (attribute cluster) :
1.      Penggolongan (classifying)
2.      Pengurutan (sequencing)
3.      Membandingkan dan membedakan (comparing & contrasting)
4.      Menunjukkan (attributing)

Untaian urutan (sequence cluster) :
1.      Memprioritaskan (prioritizing)
2.      Menemukansebabakibat (finding cause & effect)
3.      Menarikkesimpulan (drawing conclusions)
4.      Mengurutkan (sequencing)

Untaian analisa (analysis cluster) :
1.      Menganalisa kesalahan (analyzing for bias)
2.      Menganalisaasumsi/pendapat (analyzing for assumption)
3.      Menarik kesimpulan (drawing conclusions)
4.      menganalisa (analyzing)

Untaian evaluasi (evaluating cluster) :
1.      Menganalisaasumsi/pendapat (analyzing for assumption)
2.      Menganalisakesalahan (analyzing for bias)
3.      Analogipemecahan (solving analogies)
4.      Membuatkeputusan (decision making)
5.      Mengevaluasi (evaluating)

2.      Untaian Keterapilan Berpikir Kratif
Untaian tanggapan (perception cluster):
1.          Penemuan (inventing)
2.          Prakiraan/meramalkan (predicting)
3.          Hipotesa (hypothesizing)
4.          Merenungkan (imaging)

Untaian kesimpulan:
1.        Prakiraan/meramalkan (predicting)
2.        Hipotesa (hypothesizing)
3.        Memberlakukan secara umum (generalizing)
4.        Menyimpulkan/menduga (inferring)

Untaian pemecahan masalah:
1.        Menyimpulkan/menduga (inferring)
2.        Membuat analogi (making analogies)
3.        Berhadapan dengan kerancuan dan gejala
4.        Pemecahanmasalah (problem solving)

Untaian pengungkapan:
1.      Perwujudkan (personifying)
2.      Penemuan (inventing)
3.      Visualisasi (visualizing)
4.      Menghubungkan (associating)
5.      Pengungkapan pendapat (brainstorming)
6.      Pemecahan masalah (problem solving)
7.      Pengambilan keputusan (decision making)
8.      Ide kreatif
Kecerdasan majemuk (multiple intelligent):
1.      Kecerdasan Linguistik
Kemampuan untuk menggunakan dan mengolah kata-kata secara efektif baik secara oral maupun tertulis.
2.      Kecerdasan Matematis-Logis
kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan bilangan dan logika secara efektif termasuk di dalamnya adalah kepekaan pada pola logika, abstraksi, kategorisasi, dan perhitungan.
3.      Kecerdasan Ruang Visual
Kemampuan menangkap dunia ruang-visual secara tepat, termasuk kemampuan mengenal bentuk dan benda secara tepat, menggambarkan suatu hal dalam pikiran dan mengubahnya dalam bentuk nyata.
4.      Kecerdasan Kinestetik-Badani
kemampuan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan.
5.      Kecerdasan Musikal
Kemampuan untuk mengembangkan, mengekpresikan, dan menikmati bentuk-bentuk musik dan suara, termasuk  kemampuan menyanyi, kemampuan mencipta lagu.
6.      Kecerdasan Interpersonal
kemampuan yang berkaitan dengan orang lain dan pemahaman terhadap diri sendiri. Kecerdasan ini sangat berhubungan dengan kemampuan untuk memahami orang lain.
7.      Kecerdasan Intrapersonal
kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptatif berdasar pengenalan diri, termasuk kemampuan mengambil keputusan pribadi.
8.      Kecerdasan Naturalis
Kemampuan untuk dapat peka terhadap lingkungan alam, seperti mengerti flora dan fauna dengan baik, menjaga lingkungan dan mengembangkan pengetahuan akan alam.
B.     Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Threaded
Keuntungan dari model threaded adalah memutar sekitar konsep metakurikulum. Metakurikulum tersebut adalah pemahaman dan pengontrolan keterampilan dan strategi berfikir dan belajar yang melebihi isi mata pelajaran. Guru menekankan perilaku metakognitif sehingga siswa belajar mengenai bagaimana mereka belajar. Dengan membuat siswa menyadari proses belajar, transfer selanjutnya difasilitasi. Nilai tambah dari model integrasi ini tidak hanya isi tetap murni untuk setiap disiplin, namun siswa memperoleh manfaat tambahan dari berbagai jenis keterampilan berpikir yang dapat ditransfer menjadi kecakapan hidup.
Keunggulan model ini antara lain, konsep berputar sekitar metakurikulum yang menekankan pada perilaku metakognitif. Model ini membuat siswa dapat belajar bagaimana seharusnya belajar di masa yang akan datang sesuai dengan laju perkembangan era globalisasi. Nilai lebih dari model ini adalah materi untuk tiap mata pelajaran tetap murni sehingga siswa yang mempunyai tingkat pemikiran superordinat memiliki kekuatan transfer pada keterampilan hidup.
Kekurangan dari model ini adalah kebutuhan untuk menambahkan kurikulum “yang lain”. Isi yang berhubungan lintas mata pelajaran tidak ditunjukkan secara eksplisit (jelas/tersurat), melainkan secara implisit (tersirat) sehingga siswa kurang dapat memahami keterkaitan konten antara mata pelajaran satu dengan yang lainnya. Guru perlu memahami keterampilan dan strategi yang digunakan siswa agar dapat mengembangkan dirinya. Permukaan metakurikulum, kecuali disiplin tetap statis. Hubungan di antara dan antar isi mata pelajaran tidak ditekankan. Model threaded digunakan untuk mengintegrasikan kurikulum ketika metakurikulum menjadi fokusnya. Model ini cocok digunakan sebagai salah satu langkah alternatif menuju integrasi mata pelajaran yang lebih intensif. Model tersebut merupakan model yang aktif untuk yang mendorong guru menjaga isi pelajaran tetap utuh, dan memasukkan keterampilan berfikir, bekerja sama, dan kecerdasan multiple dalam isi mata pelajarannya.
Pada model ini, pendekatan metakurikuler digunakan untuk mencapai beberapa keterampilan dan tingkatan logika para siswa dengan berbagai mata pelajaran. Misalnya, guru mempunyai target untuk membuat prediksi dalam percobaan di laboratorium Matematika, IPA, Bahasa, yang pada saat bersamaan, guru IPS mempunyai target dalam peramalan kejadian-kejadian saat ini, di mana keseluruhan kegiatan tersebut membentuk suatu untaian keterampilan (membuat ramalan) yang bersumber dari lintas berbagai mata pelajaran.

C.    Fungsi Model Pembelajaran Threaded
   Model threaded digunakan untuk mengintegrasikan kurikulum ketika metakurikulum menjadi fokusnya. Model ini cocok digunakan sebagai salah satu langkah alternatif menuju integrasi mata pelajaran yang lebih intensif. Model tersebut merupakan model yang aktif untuk yang mendorong guru menjaga isi pelajaran tetap utuh, dan memasukkan keterampilan berfikir, bekerja sama, dan kecerdasan multiple dalam isi mata pelajarannya. Pada model ini, pendekatan metakurikuler digunakan untuk mencapai beberapa keterampilan dan tingkatan logika para siswa dengan berbagai mata pelajaran. Misalnya, guru mempunyai target untuk membuat prediksi dalam percobaan di laboratorium Matematika, IPA, Bahasa, yang pada saat bersamaan, guru IPS mempunyai target dalam peramalan kejadian-kejadian saat ini, di mana keseluruhan kegiatan tersebut membentuk suatu untaian keterampilan (membuat ramalan) yang bersumber dari lintas berbagai mata pelajaran.

D.    Langkah-langkah Model Pembelajaran Threaded
                        Langkah-langkah yang dilakukan dalam Model Pembelajaran Threaded antara lain :
1.      Menetapkan keterampilan yang diuntaikan dalam pembelajaran
2.      Memilih mata pelajaran yang cocok untuk dipadukan dengan model ini
3.      Mencocokkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dapat diuntaikan
4.      Merumuskan indikator pembelajaran secara terpadu
5.      Menetapkan ketrampilan berpikir yang akan diuntaikan
Tgl 21 Mei 2015

Dirgantara Wicaksono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar